Jejak Sejarah Bung Karno di Bumi Tadulako
SultimNews.info, PALU– Wali Kota Palu Hidayat, menceritakan historis kedatangan presiden pertama RI Soekarno ke Palu pertama kalinya.
Kedatangan Presiden RI Soekarno ke Bumi Tadulako ini terjadi pada tanggal 2 Oktober 1957, mendarat di lapangan Udara Masovu dengan kawalan beberapa pesawat tempur milik AURI.
Turun dari pesawat, Bung Karno bersama rombongan beristirahat sejenak di ruang tunggu bandara. Pada kesempatan itu, Bung Karno lalu mengganti nama lapangan udara dari Masovu menjadi Mutiara, karena ketakjuban beliau melihat Palu dari udara yang tampak berkilau ibarat mutiara.
Kunjungan tersebut disambut meriah masyarakat Palu. Warga Palu berbondong-bondong datang ke lapangan pacuan kuda, yang saat ini telah menjadi taman GOR Palu.
Tepat pukul 10.00 Wita, Bung Karno, berorasi di atas Podium, dengan menghadap ke arah utara. Isi pidato beliau kata wali kota, mengajak untuk memerangi Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Permesta dideklarasikan di Sulawesi Selatan tanggal 2 Maret 1957, menyusul kemudian pembentukan PRRI pada 15 Februari 1958 di Sumatera Barat. Oleh pemerintah pusat di Jakarta, PRRI/Permesta disebut sebagai gerakan pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
“Di sini beliau mengadakan rapat umum dengan seluruh elemen masyarakat kota Palu. Selain permesta, salah satu bagian pidato beliau mengatakan tentang bahwa Palu ini ketika beliau lihat dari udara, Palu ini merupakan rangkaian mutiara,” katanya.
Wali kota bercerita pada saat kegiatan webinar Mutiara Pancasila di Bumi Tadulako. Acara webinar diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila BPIP RI pada 12 Agustus 2020.
Acara dipandu oleh keynote speaker Wakil Kepala BPIP RI, Heriyono dengan moderator Direktur pengkajian materi BPIP RI Muhammad Sabri. Sedangkan narasumber lainnya yang juga ikut dalam webinar tersebut diantaranya sekretaris dewan pengarah BPIP RI, Wisnu Bawa Tenaya, musisi Addie MS, Ketua GP Ansor Sulteng Alamsyah Palenga.
Di Palu, telah dibangun monument Mutiara Bangsa patung Bung Karno. Tinggi bangunan dasar patung yakni 2 meter menandakan tanggal 2, tinggi patung secara keseluruhan yakni 10 meter menandakan bulan 10, dan struktur dasar bangunannya 5×7 meter menandakan tahun 1957.
Monumen itu diperuntukkan mengenang jasa Bung Karno. Saat ini patung tersebut diselimuti kain tipis. Akan dibuka pada peresmian 17 Agustus 2020. (bas)