452 Peserta KKN-PPM Untika Luwuk Disebar di 23 Kecamatan
SultimNews, BANGGAI– Universitas Tompotika (Untika) Luwuk resmi melepas 452 mahasiswa KKN-PPM, Kamis (18/3/2021) kemarin. Pelepasan dilakukan, usai mahasiswa menerima materi pembekalan selama dua hari.
Ratusan mahasiswa tersebut di sebar di 23 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Banggai. Kepala LP2M Untika Luwuk, Herawati mengatakan, dalam pelaksanaan KKN-PPM ini pihaknya melibatkan 12 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan dibagi enam klaster.
Hera menerangkan, setiap klaster akan ditangani dua DPL. Per klaster terdapat tiga kecamatan, empat hingga lima kecamatan tergantung dari letak geografisnya.
Berdasarkan geografis, seperti Pagimana, Lobu, Bunta, Simpang Raya dan Nuhon itu satu klaster. Lalu, kecamatan Batui Selatan, Moilong, Toili dan Toili Barat satu klaster.
Kemudian, Batui, Kintom, Nambo dan Luwuk Selatan satu klaster. Kecamatan Luwuk, Luwuk Utara, dan Bualemo satu klaster. Kecamatan Luwuk Timur, Masama, Lamala dan Mantoh satu klaster.
“Yang terakhir Balantak, Balantak Utara dan Balantak Selatan satu klaster. Totalnya ada 6 klaster,” jelas Herawati, di ruang kerjanya kemarin.
Ketua Panitia KKN ini, menyebutkan, Jumat hari ini (19/3/2021), peserta KKN akan berangkat menuju lokasi masing-masing. Dilakukan penyerahan mahasiswa ke pemerintah kecamatan.
“Untuk program program kerja KKN, mahasiswa akan mengacu pada SOP di masa pandemi ini,” katanya.
Adapun program kerja yang dapat dilakukan mahasiswa di tengah pandemi, antara lain memberikan edukasi kepada masyarakat terkait vaksinasi Covid-19.
Menyampaikan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan berita-berita hoaks atau tidak benar soal vaksin.
“Pada aspek pendidikan saat inikan belajar daring masih menjadi problem di tengah masyarakat. Mahasiswa bisa ikut andil untuk membantu anak-anak dalam belajar daring,” tuturnya.
Pada dasarnya kata Herawati, mahasiswa melaksanakan KKN-PPM ini mengacu pada SOP dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Sehingga mereka memutuskan peserta untuk disebar di seluruh kecamatan yang di Kabupaten Banggai.
“Kerumunan harus dihindari. sehingga maksimal setiap kecamatan hanya diisi 20 mahasiswa,” tandasnya.
Ia berharap, ratusan mahasiswa yang melaksanakan KKN-PPM ini senantiasa dapat mematuhi protokol kesehatan di setiap aktivitasnya.
“Dan jangab lupa menjaga nama baik almamater. Karena baik buruknya institusi ini, tergantung juga mahasiswa di lapangan,” pesannya. (leb)