Ditempuh dengan Jalan Kaki Selama 6 Jam, STAK-LB Kunjungan Pelayanan di Jemaat Kolobias

Perjalanan mahasiswa dan dosen STAK-LB menuju Jemaat Kanaan Kolobias, Desa Baloa Doda, Kecamatan Pagimana. [Foto:Istimewa]

PAGIMANA, SultimNews- Tahun ini, Sekolah Tinggi Agama Kristen Luwuk Banggai (STAK-LB) melahirkan terobosan baru dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan. Tak hanya belajar teori di kampus, namun mahasiswa diarahkan untuk melakukan praktik di luar.

Dimulai Rabu pekan lalu dan berakhir Senin (17/5/2021), mahasiswa semester enam angkatan IV melakukan perkunjungan pelayanan di Jemaat Kanaan Kolobias, Desa Baloa Doda, Kecamatan Pagimana.

Salah seorang mahasiswa STAK-LB, Vindi Sepaknyo mengatakan, untuk menyukseskan kegiatan perkunjungan pelayanan, mahasiswa dan Kepala Program Studi Teologi Akademik, Djendry Tukaedja, harus berjalan kaki selama 6 jam dari Desa Bulu, Kecamatan Pagimana.

“Kalau yang sudah biasa, hanya dua jam. Sudah sampai di lokasi. Tapi karena kami mahasiswa, harus membutuhkan waktu lebih lama,” ungkap Vindi saat dihubungi SultimNews, Kamis (19/5/2021).

Alumni SMAN 2 Luwuk ini membeberkan, dalam perkunjungan pelayanan ini diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari pembinaan warga gereja, pelayanan di dusun II, pelayanan anak sekolah minggu, dan pengajaran di Sekolah Dasar Desa Baloa (Kolobias).

“Kegiatan kita sukses. Banyak pembelajaran yang saya dapatkan,” jelas mahasiswa asal Desa Gonohop ini.

Vindi mengakui, dalam menyukseskan kegiatan pelayanan tersebut membutuhkan perjuangan dan sangat menguras tenaga. Meski begitu, Ia mengapresisai semangat angkatan IV, karena meskipun jalannya sangat menantang dan ekstrim tapi tetap semangat untuk berjalan demi suksesnya pelayanan.

“Saya berharap, sebagai mahasiswa teologi akademik dan PAK yang dipersiapkan untuk menjadi hamba Tuhan, kunjungan kami ini bukan yang pertama dan terakhir. Tetapi ada yang terpanggil untuk kembali melayani di jemaat Kanaan Kolobias,” katanya.

Selain itu, Ia juga berharap uluran tangan dari pemerintah dalam memberikan bantuan, berupa pembuatan jalan agar dapat mempermuda jemaat di sana untuk meningkatkan perekonomian.

Dihubungi terpisah, Kepala Program Studi Teologi Djendry Tukaedja menambahkan, kunjungan pelayanan di Jemaat Kanaan Kolobias itu, merupakan terobosan baru di STAK-LB. Kata dia, rencana pelayanan ini bermula ketika Ia memiliki ide untuk berkunjung ke pedalaman.

“Waktu itu ada sementara kuliah dan saya sampaikan ide ini kepada mahasiswa semester enam. Ternyata mahasiswa merespon,” jelasnya.

Kedepan, kunjungan pelayanan ini akan menjadi agenda rutin. Sehingga, mahasiswa lebih mengenal pelayanan di GKLB. Selain itu, melalui kegiatan ini akan ditanamkan kepada mahasiswa bahwa pelayanan di gereja bukan hanya di tempat nyaman.

“Melalui kegiatan ini, saya berharap kepada gereja untuk memberikan perhatian khusus. Karena ternyata masih banyak jemaat di pedalaman yang membutuhkan pelayanan lebih. Saya melihat bukan hanya rohani tapi bagaimana perkembangan ekonomi kerakyatan di masyarakat,” tandasnya. (leb)