Dilecehkan Muadzin Masjid, Siswi 11 Tahun Alami Trauma Psikis

Capt Foto : Ilustrasi

LUWUK, LUWUK POST – A (42), disamarkan, warga Kelurahan Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan merasakan kesedihan melihat putrinya (Z) yang berusia 11 Tahun mengalami perubahan drastis secara kejiwaan.
Putinya tidak mau makan serta terlihat sedih dan banyak mengurung diri di kamarnya sepanjang hari.
Z (11) diketahui mengalami trauma psikis atas kejadian pelecehan seksual yang dilakukan oknum pengurus masjid (Masjid NK), seorang muadzin di masjid dekat kompleks rumahnya, wilayah Kecamatan Luwuk Selatan.
Padahal menurut ayah Z. pada sore hari, Jumat (28/7/2023), Putrinya masih terliat ceria.
Perubahan prilaku anak perempuannya itu bermula pada hari itu, saat hendak melaksanakan shalat Isya, Z (11) menuju ke masjid dekat rumahnya untuk melaksanakan sholat Isya berjamaah.
“Saat sedang menunggu waktu sholat, anak saya yang pada waktu itu membawa senter charger, bermaksud mengisi daya pada salah satu terminal listrik di dalam ruang imam Masjid tersebut,” sebut A melalui sambungan telepon, Rabu (9/8/2023).
Pada saat mau mecharger senternya, karena letak colokan listrik tinggi dan sulit terjangkau, salah satu oknum pengurus masjid (Muadzin), berinisial PD menawarkan untuk membantunya.
“Tanpa mendapatkan persetujuan dari anak saya, oknum tersebut langsung memeluk dan mengangkatnya. Disaat itulah anak saya disentuh bagian sensitifnya (lecehkan) serta diciumi oknum tersebut,” cerita A menahan emosi.
Setelah pulang ke rumah anak saya tidak langsung menceritakannya, akan tetapi sikap dan perilakunya berubah.
“Dari yang biasanya ceria, dan riang kini menjadi tertutup dan selalu terlihat sedih.”
Ketika didekati dengan penuh kesabaran, akhirnya anak saya terbuka dan selanjutnya mengakui mendapat pelecehan itu.
Mendengar pengakuan itu saya segera membuat laporan kepada pihak yang berwajib.
“Saya sudah buat laporan ke Polres Banggai dan meminta pendampingan psikis putri saya ke Bidang P3A, Dinas P2KB P3A,” sebutnya
Ironisnya walau telah membuat laporan kepada pihak berwajib (Polres dan DP2PKB P3A) Kabupaten Banggai, akan tetapi oknum tersebut masih terlihat melakukan aktivitas keseharian seperti biasa.
“Semoga secepatnya ditindak, karena mengetahui oknum tersebut masih berkatifitas seperti biasa menyulut emosi saya,” cetusnya. (RED)