SADIS! Diduga Permintaan Rujuk Tak Dipenuhi, Suami Tebas Istri dan Ipar

Ilustrasi. [Foto : Istimewa]

LUWUK, SULTIMNEWS – Seorang pria bernama Badrun, diperkirakan berusia 40 tahunan, warga Desa Mansahang, Kecamatan Toili, tega melakukan aksi sadis dengan menebas istrinya yang bernama Marda dan iparnya, Sukma warga setempat, menggunakan benda tajam yang diduga parang. Selasa (8/8/2023).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Luwuk Post di lapangan (RSUD Luwuk), hingga pukul 02.00 Wita, Rabu (9/8/2023) dini hari, kedua korban (Marda dan Sukma) masih mendapatkan perawatan medis secara intensif di IGD RSUD Luwuk. Kedua korban mengalami luka menganga di area belakang kepala dan pipi. Selain itu, anggota tubuh lainnya juga penuh luka sabetan benda tajam.
Menurut keterangan dari salah satu keponakan korban bernama Lan, dirinya mendapat kabar melalui telepon dari keluarga korban yang melaporkan tentang penganiayaan dialami tantenya itu.
“Kira-kira sekitar ba’da Isya, saya ditelpon sepupu saya, yang mengatakan bahwa tante kami baru saja mengalami penganiayaan menggunakan parang oleh Badrun,” ujarnya kepada pewarta di ruang tunggu RSUD Luwuk.
Lan tidak mengetahui apa motif dan kronologis kejadian mengenaskan tersebut. Ia hanya mengetahui bahwa saat ini Badrun (pelaku) tidak diketahui keberadaannya. “Dia melarikan diri setelah melakukan aksinya,” katanya.
Sementara itu, keterangan lainnya dari Nur yang juga ponakan korban mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari anak korban dan pelaku, berinisial M yang saat ini masih syok, ia menceritakan bahwa kejadian bermula saat di dalam rumah kedua korban sedang beristirahat sementara ia sedang belajar. Kemudian terdengar suara ketukan pintu.
“Saat dibuka ternyata itu Badrun, suami korban yang memang saat ini sedang pisah ranjang. Dengan membabi buta Badrun langsung mengayunkan parang saat menemui korban serta menebasnya,” ungkapnya.
“Sedangkan tante saya yang lain (Sukma) yang saat itu mencoba melerai juga menjadi sasaran ayunan parang,” tambahnya.
Sebelumnya memang antara pelaku dan salah satu korban sedang menjalani proses cerai, pisah ranjang. Dan pelaku sering meminta untuk rujuk kembali akan tetapi korban enggan menyetujuinya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak yang berwajib atas kejadian yang tergolong sadis ini. (RED)