Diskominfo Santik Gelar Workshop Literasi Digital di Bangkep

Pelaksanaan kegiatan workshop literasi digital oleh Diskominfo Santik Sulteng di Kabupaten Banggai Kepualauan, Jumat (17/11/2023). [DISKOMINFO SANTIK SULTENG]

BANGKEP, SULTIMNEWS – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Santik) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Workshop Literasi Digital dengan mengangkat tema “Cerdas Bermedia Sosial Bagi Pemilih Pemula Dalam Menghadapi Pemilu 2024”. Bertempat, di Aula SMK 1 Tinangkung Banggai Kepulauan. Jumat, (17/11/2023).
Kegiatan ini dihadiri para siswa/siswi kelas XII SMKN 3 Palu, Kepala Sekolah SMK 1 Tinangkung, Guru dan Pejabat Lingkup IKP Diskominfo Santik Provinsi Sulteng.
Dalam paparannya, Kadis Kominfo Santik Sudaryano R. Lamangkona diwakili Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Chwarizmy Cindy menyampaikan bahwa literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media media digital seperti, alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
“Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan umpan balik secara terbuka memberi komentar serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas,”kata Chwarizmy selaku Narasumber
Selanjutnya, Chwarizmy juga menjelaskan sejumlah manfaat literasi digital, diantaranya yakni, dapat meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.
Kemudian, menambah penguasaan kosa kata individu dari berbagai informasi yang di baca. Selanjutnya, meningkatkan kemampuan verbal individu, literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu. Dan terakhir menambah kemampuan individu dalam membaca merangkai kalimat serta menulis informasi.
Selain menjelaskan sejumlah manfaat literasi digital, Chwarizmy juga menyebutkan 8 hal penyalahgunaan media sosial yang paling sering ditemui, diantaranya yakni, berjudi atau taruhan, kemudian berturut-turut seperti, mengumpat dengan kata-kata kasar, berbagi foto korban kecelakaan, pencemaran nama baik, ingin eksis tapi merusak alam dan mengganggu orang lain, membuly atau mengintimidasi, serta meng-upload video-video tidak senonoh.
“Berdasarkan data pengguna internet Indonesia tahun 2022, jumlah populasi 277.7 juta, hp terkoneksi 370.1 juta, pengguna internet 204.7 juta dan pengguna media sosial 191.4 juta,”jelasnya.
Chwarizmy berharap, melalui kegiatan workshop literasi digital yang dilaksanakan, para siswa dan siswi dapat memahami dan menggunakan media sosialnya pada hal-hal yang positif, serta tetap berhati-hati bermedia sosial apalagi menghadapi pemilu tahun 2024. (*/Mjd)