EkonomiHeadline

Pabrik Pengolahan Singkong Akan Dibangun di Balut

BANGGAI LAUT, SultimNews.info- Pabrik pengolahan singkong akan dibangun di Kabupaten Banggai Laut (Balut). Lahan seluas 1 hektare telah disiapkan pemerintah daerah untuk menyambut investasi itu.

Pabrik pengolahan singkong dibuat atas kerja sama antara pemerintah Banggai Laut dan PT Sinar Borneo Cemerlang, investor yang bergerak di bidang pertanian. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan setempat Adung Abdurahman mengatakan, pabrik akan dibangun di kawasan Mato, Kecamatan Banggai. “Insya Allah setelah Lebaran sudah bisa dilakukan pembangunan,” ujar Adung, Rabu (24/3).

Pabrik yang akan dibangun itu merupakan pabrik yang mengubah singkong basah menjadi potongan singkong kering. “Kulit ari dari singkong juga akan dipotong-potong kecil dan itu juga akan diekspor ke Cina,” tuturnya.

Secara teknis, potongan singkong kering yang bakal dikirim ke Cina akan diubah menjadi kristal glukosa. Kristal glukosa ini bisa diubah menjadi gula pasir, gula industri, bioetanol sampai menjadi cairan infus. “Tapi nanti di sana,” katanya.

Pemerintah menargetkan ekspor singkong ke Cina akan dipercepat dan saat ini tim PT Sinar Borneo Cemerlang tengah mengurus berkas administrasi dan teknisnya. “Sehingganya bulan Januari atau Februari 2022 kita sudah ekspor perdana,” ungkapnya.

Adung mengatakan, ini merupakan terobosan yang luar biasa karena langsung ekspor ke Cina. Data statistik di Kementerian Perdagangan, Kabupaten Banggai Laut akan tercatat sebagai salah satu daerah pengekspor. “kita dapat bagi hasil dari Negara,” tuturnya. Adung berharap program ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Pertanian, tetapi juga bisa bersinergi dengan organisasi perangkat daerah lainnya.

Hadirnya investasi pengolahan singkong mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Ketua Karang Taruna Banggai Laut, Abdul Hafid Kadir mengapresiasi terobosan  di sektor ekonomi ini. Ia mengatakan Bupati Sofyan Kaepa berhasil mendatangkan investor di sektor pertanian, yang sesuai dengan kondisi masyarakat Banggai Laut. “Tidak asing lagi bagi masyarakat kita,” ujarnya.

Karang Taruna saat ini, kata Hafid, akan mendorong percepatan pembangunan pabrik dan mengawal pemenuhan kebutuhan singkong yang akan diekspor.  “Karang Taruna Kabupaten siap mengintruksikan Karang Taruna dari tingkat kecamatan hingga desa untuk segara memanfaatkan lahan tidur yang ada,” jelasnya.

Hafid juga meminta pemerintah desa dan kecamatan agar segera memetakan lahan tidur agar stok singkong cepat didapatkan. “Sehingganya awal 2022 bisa aktif melakukan ekspor,” imbuhnya.

Pemerintah Desa sudah waktunya menjemput program ini agar berhasil. “Bupati sudah datangkan investor tinggal kita yang siap menyukseskan program ini,” pungkasnya. (tr-02)