Unismuh Luwuk Disebut Salah Satu PTS Yang Berkontribusi Peningkatan APK
SultimNews.info – Kepala LLDIKTI Wilayah XVI, Munawir Sajzali Razak mengatakan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Luwuk salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang berkontribusi dalam peningkatan APK pendidikan tinggi yang ditargetkan.
Sebagaimana yang disampaikannya saat memberikan kata sambutan dalam Rapat Senat Terbuka wisuda Unismuh Luwuk angkatan XX tahun 2021-2022, yang berlangsung di Hotel Estrella Luwuk, Kamis (22/12).
Ia menyebutkan, bahwa pendidikan tinggi saat ini tentunya banyak memiliki tantangan, pun direnstra Kementerian ada beberapa tugas yang harus dihadapi.
Pertama, bagaimana meningkatkan angka partisipasi kasar atau meningkatkan jumlah penduduk Indonesia yang kuliah di perguruan tinggi.
Dikatakannya, secara nasional APK saat ini baru mencapai 31 persen, olehnya itu, pada tahun 2024 mendatang peningkatan APK ditargetkan bisa mencapai 34 persen.
Meskipun begitu, kata dia, di Sulteng sendiri APKnya justru lebih tinggi dibandingkan nasional, pasalnya, Sulteng memiliki 40 persen APK pendidikan tinggi.
“Jadi, kami berterimakasih kepada perguruan tinggi swasta termasuk Unismuh Luwuk, dalam rangka upaya meningkatkan APK atau telah berkontribusi,”ungkapnya.
Sebab, pemerintah melalui perguruan tinggi negeri tentu saja tidak dapat menampung lulusan SMA,SMK atau yang sederajatnya.
Apalagi mampu untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari ibu kota Kabupaten atau Provinsi. “Di Sulteng sendiri misalnya, hanya ada satu perguruan tinggi negeri seperti Tadulako, sehingga untuk menjangkau Poso, Tentena,Luwuk dan Toli-Toli dan bahkan sampai ke pelosok, itu kita butuh partisipasi dari PTS,”ungkapnya.
Secara nasional mungkin, sambung dia, perguruan tinggi negeri hanya bisa mengkaver 12 persen, jadi kalau tadi sudah 31 persen artinya lebih 20 persen itu, mahasiswa tersebut ada di PTS.
“Sehingganya melalui kesempatan ini pula, saya ingin berterimakasih kepada Unismuh Luwuk termasuk PP Muhammadiyah yang telah menyelenggarakan pendidikan tinggi dan tersebar di seluruh Indonesia,”tuturnya.
Apalagi, ada sekitar 170 PTS Muhammadiyah, tentunya upaya ini sangatlah membantu dalam rangka mencerdaskan kehidupan anak bangsa, terlebih dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk menikmati perguruan tinggi.
Kenapa APK ini penting untuk ditingkatkan? Menurutnya, karena pada tahun 2030 Indonesia akan menyongsong yang namanya bonus demografi.
Di mana, jumlah penduduk Indonesia usia produktif atau angkatan kerja itu, jumlahnya sangat dominan hampir 60-70 persen. “Saat ini saja kalau kita lihat data, angkatan kerja kita hampir 50 persen lebih,”katanya.
Tapi persoalanya, angkatan kerja ini masih lebih didominasi oleh mereka yang pendidikannya rendah. Untuk sekolah menengah pertama ke bawah itu angkanya sudah 57 persen, dan yang lulusan perguruan tinggi baru 12,8 persen.
“Bisa jadi, tidak menutupkemungkinan kita akan gagal memanfaatkan bonus demografi, apalagi, kalau kualitas SDM kita yang ditandai dengan APK perguruan tinggi atau rasio tenaga kerja kita dengan gelar sarjana itu masih kecil,”sebutnya.
Bahkan menurutnya, Indonesias tidak akan bisa mampu mengikuti langkah Jepang dan Cina ketika mereka menikmati kemajuan perekonomian dengan bonus demografinya. Sebab pada waktu itu, mereka sudah mencapai 50 persen lebih angka tenaga pekerjanya yang lulusan perguruan tinggi.
Melihat hal itu, beliau pula mengingatkan ini merupakan hal yang sangat penting, kemudian beliau pun sangat berterimakasih dengan melihat Jumlah mahasiswa Unismuh Luwuk yang terbilang banyak.
“Olehnya itu, kami pun mendorong untuk membuka Prodi-Prodi baru yang memang dikhususkan oleh masyarakat, agar supaya semakin luas kesempatan yang bisa kita berikan kepada seluruh penduduk dan juga warga Indonesia yang ingin melanjutkan Kuliah,”terangnya. (dat)