Mahasiswa PLP FKIP Untika Luwuk Bantu Pembelajaran Daring dan Luring

FOTO BERSAMA: Ketua Panitia PLP, I Wayan Sudane S.Pd M.Pd, para dosen FKIP, dan sejumlah peserta PLP foto bersama, Minggu (30/8/2020). [Foto: Istimewa]

SultimNews,LUWUK- Sebanyak 61 mahasiswa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tompotika (Untika) Luwuk, resmi dilepas untuk melaksanakan kegiatan Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP), Minggu (30/8/2020).

Sebelum dilepas secara resmi, puluhan mahasiswa yang berasal dari prodi PKN, Matematika dan BK ini, terlebih dahulu mengikuti kegiatan pembekalan yang berbasis daring, selama dua hari.

Ketua Panitia PLP, I Wayan Sudane S.Pd M.Pd, menyatakan, tujuan dari pembekalan tersebut, mahasiswa diberikan pengetahuan dan latihan keterampilan tentang bagaimana mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga melalui keterlibatan dalam aplikasi langsung.

Untuk menemukan, merumuskan dan melaksanakan tugas-tugas kependidikan secara pragmatis dan interdisipliner.

“Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu dan konsep-konsep teoritik sebagai bahan kajian dan referensi baru, bagi peserta didik di lapangan,” jelasnya.

Selain itu, sambung wakil dekan I FKIP ini, perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana kependidikan yang professional dan berkualitas dibidangnya.

Dengan demikian output perguruan tinggi secara relatif menjadi siap pakai dan terlatih dalam tugas-tugas keilmuannya. Sesuai dengan bidang masing-masing.

“Sebagai bentuk pengamatan kegiatan ceremonial-formal di lapangan dan pengamatan kegiatan yang terjadi di lapangan,” bebernya.

Sementara itu, Dekan FKIP Untika Luwuk, Dr Suhartini Salingkat menjelaskan, kegiatan PLP merupakan agenda yang dilaksanakan setiap tahun, Sebab, PLP ini merupakan mata kuliah prasyarat.

Hanya saja, tahun ini prosesi pelaksanaan PLP berbeda dari tahun sebelumnya. Berada di kondisi pandemi, penempatan mahasiswa PLP berdasarkan lokasi tempat tinggal mahasiswa.

“Ada yang di tempatkan di Kabupaten Banggai, Bangkep, Tojo Una-Una, Morowali, Morut dan Taliabu. Wilayah ini berdasarkan tempat tinggal mahasiswa,” katanya.

Dalam prosesi pelaksanaannya, sambung alumni Universitas Negeri Jakarta ini, mahasiswa juga akan berkolaborasi dengan sekolah di tempat tinggalnya.

“Untuk membantu proses pembelajaran yang berbasis daring dan luring,” jelasnya.

Mahasiswa akan terlibat langsung dalam menyukseskan proses pembelajaran tersebut. Selain itu, mahasiswa akan melakukan observasi ada tidak kendala peserta didik, selama kegiatan pembelajaran dari rumah itu.

“Jika ada, mahasiswa akan mencarikan solusinya,” pungkasnya.

Selain itu, momen ini juga menjadi wadah sosialisasi pihak fakultas. Sebab, para mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan orang tua siswa.

“Saya berharap, mahasiswa kita bisa menjaga nama baik almamater,” jelasnya. (leb)