Cegah DBD, Dinkes Ingatkan Masyarakat untuk PSN dan 3 M Plus

Salah satu kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M plus di SD Maahas melalui pemantauan jentik nyamuk yang dilakukan oleh laskar jumantik cilik siswa/siswi SD Maahas beberapa waktu lalu. [Foto : Dinkes Banggai]

LUWUK, LUWUK POST — Dalam upaya melakukan tindakan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banggai, melalui Pengelola Program pencegahan DBD Dinkes Banggai, Nuralim Hi. Badewi menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dengan berperan aktif mencegah penyakit mematikan yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

“Penggunaan fogging (pengasapan) kurang efektif, karena bintik bintik nyamuk selalu berada disela sela bahan bekas,” ujar Nuralim kepada pewarta saat ditemui di ruangan kantornya, Rabu (30/8/2023).

Nuralim mengingatkan masyarakat untuk melakukan upaya-upaya pencegahan DBD melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan metode 3 M Plus, seperti menguras, menutup, dan mengubur tempat penampungan air, serta menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

Selain itu, masyarakat juga dapat menggunakan body lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, atau memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, serta dapat menanam tanaman pengusir nyamuk, dan mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.

Lebih lnjut dijelaskannya, kasus DBD di Kabupaten Banggai saat ini berstatus endemis. Artinya memiliki kerawanan terhadap penularan DBD.

“Kasus DBD di Kabupaten Banggai mengalami penurunan dari tahun 2022, yang sebelumnya 73 kasus, pada tahun 2023 sampai dengan bulan Agustus 2023 berjumlah 54 kasus dengan satu orang meninggal dunia,” kata Nuralim.

Meskipun terjadi penurunan, Nuralim meminta masyarakat untuk tidak mengabaikannya. Ia mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dengan membersihkan barang-barang yang mudah dimasukin air seperti ban mobil dan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

“Harapannya dengan adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya, dapat mencegah DBD,” tutup Nuralim. (*/Asw)