Warga Kecamatan Bangkurung Temukan Muntahan Paus
BANGGAI LAUT, LUWUK POST- Seorang warga nelayan Desa Bone-Bone, Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai Laut (Balut) menemukan muntahan paus, di salah satu pulau bernama Tambaton, pada Sabtu, 17 September 2022.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media ini, pada Minggu 9 Oktober 2022, diceritakan penemuan muntahan paus tersebut ditemukan sekitar 10.00 wita, tepat berada di tepi pantai salah satu pulau.
Penemuan itu ditemukan langsung oleh warga yang bernama papa Umbo warga Desa Bone-Bone bersama satu orang temannya yang juga sama-sama berprofesi sebagai nelayan yakni Hajirin.
Saat melaut ke dua nelayan itu menggunakan perahu mesin katinting masing-masing, dengan tujuan untuk melakukan penangkapan cumi-cumi.
Beberapa saat kemudian, kondisi cuaca di laut tiba-tiba berubah hingga mengalami angin kencang dan gelombang arus yang kuat.
Papa Umbo pun bersama temannya berinisiatif untuk bertepi di salah satu pulau yakni Tambaton yang tak jauh dari lokasi mereka saat menangkap cumi-cumi.
Sesampainya di pulau itu, ke duanya pun melakukan istrahat sambil menikmati bekal kue yang dibawah oleh teman papa Umbo.
Setelah menunggu cukup lama, ke duanya hendak mencari tali maupun plastik yang ada di pulau tersebut untuk dijadikan sebagai alat pelampung atau rompong.
Saat mereka berjalan, tanpa sengaja papa Umbo melihat dari arah kejauhan ada bentuk aneh baginya, rasa penasaran itu ia tanyakan ke temanya Hajirin.
Namun, Hajirin menganggap bahwa itu hanya sebuah gabus bekas yang sudah terbakar dan terbawa arus hingga sampai di pulau tersebut.
Papa Umbo pun makin penasaran, sebab sebelumnya, menurut pengakuan dia, dahulu dirinya pernah mendengar cerita tentang muntahan paus yang kerap dicari hingga mempunyai nilai yang sangat tinggi.
Ia pun sempat melihat bentuknya yang diperlihatkan hanya melalui foto oleh temannya sewaktu dirinya masih berada di kampung halaman yakni Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sehingganya, rasa keinginan tahu barang yang dianggap seperti gabus itu terasa tidak puas bagi papa Umbo.
Ia pun menghampiri barang tersebut, keyakinan pikiran papa Umbo pun tengah mengarah ke masa cerita temannya sewaktu di kampung halaman.
Untuk membuktikan itu, dirinya mencium muntahan paus dan ternyata baunya seperti kemenyan dan bentuk serta isi dalamnya yang berminyak serta ditemukan gigi cumi cumi didalam muntahan ikan paus tersebut.
Dirinya pun bergegas memanggil temannya dan meyakinkan bahwa apa yang ia temukan itu benar-benar muntahan paus yang bernilai tinggi.
Untuk meyakinkan Hajirin, Papa Umbo juga menceritakan kepadanya jika muntahan paus ini pernah ia lihat sewaktu dikampung halamannya meskipun hanya melalui foto.
Hingga akhirnya ke dua nelayan itu membawa pulang muntahan paus tersebut. Disebutkan, muntahan paus yang ditemukan memiliki berat sekitar 23 kilo. (tr-10)